ATHROPIA CINTA
hatiku lumpuh karena dinamika perubahan yang terjadi padaku
bioma kehidupan terasa semuanya telah berubah
kapas beterbangan,
serangga tak mengalami metamorphosis
disaat aku tak mampu berkedip
makrokosma seperti tertawa padaku
karena perasaan ku lunak
aku juga seperti terpukul martil
dan semuanya membelenggu
dalam kabut hatiku
prajurit penjaga hati pun pergi menjauhiku
ini semua bagaikan ilmu pasti
yang tak bisa kuselesaikan
kemarin aku begitu menggelora
tapi setelah kau tiada
seakan urat nadi ku putus
tak ada aphotisme untuk ku
hijau biru biru bagaikan kelabu di hatiku
hal itu seperti zat yang menciutkan kehidupan ku
ini memang bukan appendmilasi
dan juga bukan astronotika
tapi ini atrophia cinta bagiku
aku menangis meringkik
tak dapat memelukmu di saat terakhir
KEHIDUPAN
matahari yang tak pernah kehilangan semangatnya
sang rembulan yang di cari di malam hari
seperti air untuk kehidupan
seperti suara yang tak pernah sepi
sejauh hati bisa membaca
sejauh mata bisa memandang
sedekat pikiran memikirkan
sedekat bunga dan tangkainya
dirimu yang selalu ada,di manapun aku berada
hati mu tak pernah lumpuh meski aku berdusta
tak seperti aku berlalu,kau tak akan pernah berlalu
IBU
kau kibarkan benalu di dalam mu
kau rentangkan asa di dalam hidupmu
kau tebarkan cinta kepada anakmu
kau genggam semangat bersatu
kau junjung tinggi cita anakmu
kau balikan semua apa dasarmu
kau hindari wajah marah mu
kau kuatkan kaki melangkah maju
jau tak peduli jemarimu
kau tak peduli cantikmu
kau tak peduli jauh nya jalan berliku
kau tak peduli bodohnya orang memandang
satu harapanmu
satu keinginanmu
satu tujuanmu
satu hatimu
untuk anakmu
Senin, 18 Maret 2013
ibu
IBU
kau kibarkan benalu di dalam mu
kau rentangkan asa di dalam hidupmu
kau tebarkan cinta kepada anakmu
kau genggam semangat bersatu
kau junjung tinggi cita anakmu
kau balikan semua apa dasarmu
kau hindari wajah marahmu
kau kuatkan kaki melangkah maju
kau tak peduli jemarimu
kau tak perduli cantikmu
kau tak perduli jauhnya jalan berliku
kau tak perduli bodohnya orang memandang
satu harapanmu
satu keinginanmu
satu tujuanmu
satu hatimu
untuk anakmu
kau kibarkan benalu di dalam mu
kau rentangkan asa di dalam hidupmu
kau tebarkan cinta kepada anakmu
kau genggam semangat bersatu
kau junjung tinggi cita anakmu
kau balikan semua apa dasarmu
kau hindari wajah marahmu
kau kuatkan kaki melangkah maju
kau tak peduli jemarimu
kau tak perduli cantikmu
kau tak perduli jauhnya jalan berliku
kau tak perduli bodohnya orang memandang
satu harapanmu
satu keinginanmu
satu tujuanmu
satu hatimu
untuk anakmu
kehidupan
KEHIDUPAN
matahari yang tak pernah kehilangan semangatnya
sang rembulan yang di cari di malam hari
seperti air untuk kehidupan
seperti suara yang tak pernah sepi
sejauh hati bisa membaca
sejauh mata bisa memandang
sedekat pikiran memikirkan
sedekat bunga dan tangkainya
dirimu yang selalu ada ,dimanapunaku berada
hatimu tak pernah lumpuh meski aku berdusta
tak seperti waktu berlalu,kau tak akan pernah berlalu
matahari yang tak pernah kehilangan semangatnya
sang rembulan yang di cari di malam hari
seperti air untuk kehidupan
seperti suara yang tak pernah sepi
sejauh hati bisa membaca
sejauh mata bisa memandang
sedekat pikiran memikirkan
sedekat bunga dan tangkainya
dirimu yang selalu ada ,dimanapunaku berada
hatimu tak pernah lumpuh meski aku berdusta
tak seperti waktu berlalu,kau tak akan pernah berlalu
ATROPHIA CINTA
hatiku lumpuh karena dinamika perubahan yang terjadi padaku
bioma kehidupan terasa semuanya telah berubah
kapas beterbangan
serangga tak mengalami metamorposis
di saat aku tak amapu berkedip
makrokosma seperti tertawa padaku
klarena perasaan ku lunak
aku juga seperti terpukul martil
dan semuanya membelenggu
dalam kabut hatiku
prajurit penjaga hati pun pergi menjauhiku
ini semua bagaikan ilmu pasti
yang tak bisa ku selesaikan
kemarin aku begitu menggelora
tapi setelah kau tiada
seakan urat nadiku putus
tak ada aphotisme untuk ku
hijau biru bagaikan kelabu di mataku
hal itu seperti zat yang menciutkan kehidupan ku
ini memang bukan appendmilasi
dan juga bukan astronotika
tapi ini atrophia cinta bagiku
aku menangis meringkik
tak dapat memelukmu di saat terakhir
hatiku lumpuh karena dinamika perubahan yang terjadi padaku
bioma kehidupan terasa semuanya telah berubah
kapas beterbangan
serangga tak mengalami metamorposis
di saat aku tak amapu berkedip
makrokosma seperti tertawa padaku
klarena perasaan ku lunak
aku juga seperti terpukul martil
dan semuanya membelenggu
dalam kabut hatiku
prajurit penjaga hati pun pergi menjauhiku
ini semua bagaikan ilmu pasti
yang tak bisa ku selesaikan
kemarin aku begitu menggelora
tapi setelah kau tiada
seakan urat nadiku putus
tak ada aphotisme untuk ku
hijau biru bagaikan kelabu di mataku
hal itu seperti zat yang menciutkan kehidupan ku
ini memang bukan appendmilasi
dan juga bukan astronotika
tapi ini atrophia cinta bagiku
aku menangis meringkik
tak dapat memelukmu di saat terakhir
Langganan:
Postingan (Atom)